Pages

Jumat, 09 Oktober 2015

Laporan Praktikum Sistem Koloid

LAPORAN KIMIA
SISTEM KOLOID

Disusun oleh:
Kelompok 5 XI IPA 1

Amalia Fauziah.M (02)
Tuti Jayanti  (       )
Nurul Hidayah (      )
Hilman Ady Soesilo (      )






SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI I BENTENG
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

T.A 2014/2015


BAB I
1.1  Tujuan Praktikum
·        Mengamati terjadinya efek tyndall
·        Membuat sistem koloid dengan cara kondensasi dan dispersi
1.2  Dasar Teori
Sistem koloid terdiri atas fase terdispersi dengan ukuran tertentu dalam medium pendispersi.  Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi. Sol adalah system koloid yang fase tedispersinya berupa zat padat dan medium pendispersinya berupa zat cair atau zat padat. Bila medium pendispersinya berupa zat padat disebut sol padat. Sedangkan emulsi adalah system koloid yang fase terdispersinya berupa zat cair dan medium pendispersinya berupa zat cair atau zat padat. Bila medium pendispersinya berupa zat padat dikenal dengan emulsi padat. Beberapa emulsi (fase terdispersi cair dan medium pendispersi cair) membentuk campuran yang kurang stabil.
System koloid dapat dibuat dengan menggabungkan ukuran partikel-partikel larutan sejati menjadi berukuran partikel koloid atau dinamakan kondensasi. Selain itu juga dapat dibuat dengan cara menghaluskan ukuran partikel suspense kasar menjadi berukuran partikel koloid, cara ini dinamakan dispersi.
1.      Cara Kondensasi
Dengan cara kondensasi, partikel-partikel fase terdispersi dalam larutan sejati yang berupa molekul atom atau ion diubah menjadi partikel-partikel berukuran koloid. Pembuatan koloid dengan cara kondensasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara kimia dan cara fisika.
Cara ini juga dapat dilakukan melalui reaksi – reaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan dekomposisi rangkap atau dengan pergantian pelarut.

Cara Dispersi
Dengan cara dispersi, partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi atau dengan loncatan bunga listrik (cara busur bredig).
a.       Cara Mekanik
Menurut cara ini butir – butir kasar digerus dengan lumping atau penggiling koloid sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium dispersi.
Contoh: sol belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersama-sama dengan suatu zat inert (seperti gula pasir), kemudian mencampur serbuk halus itu dengan air.
b.      Cara Peptisasi
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptasi (pemecah). Zat pemeptasi memecahkan butir-butir kasar menjadi butir-butir koloid.
Contoh: agar-agar dipeptisasi oleh air, nitroselulosa oleh aseton, karet oleh bensin, dan lain-lain.
c.       Cara Busur Bredig
Cara busur Bredig digunakan untuk membuat sol – sol logam.

BAB II
2.1 Alat dan Bahan
     Alat : 
    ·         Penggerus
    ·         Gelas kimia
    ·         Lumpang
    ·         Sendok
    ·         Pipet tetes
    ·         Kaki tiga dan kawat kasa
    ·         Alat pembakar
    ·         Penjepit tabung reaksi
    ·         Timbangan
    ·         Senter
Bahan :
    ·         Gula
    ·         Serbuk belerang
    ·         Air
    ·         Air suling
    ·         FeCl3 jenuh
    ·         Agar-agar

2.2  Cara Kerja Pembuatan Sol Belerang (Dengan cara Dispersi):
·         Sediakanlah gula, serbuk belerang, penggerus, gelas kimia dan lumping
·         Campurkan satu sendok teh gula dan sendok teh belerang dalam lumping, lalu geruslah sampai halus
·         Ambil satu sendok campuran tersebut, lalu campurkan lagi dengan satu sendok gula, gerus hingga halus.
·         Ulangi langkah 3 sebanyak tiga kali
·         Tuangkan campuran yang terakhir ke dalam gelas kimia yang berisi 50 ml air, kemudian aduk.
·         Amati yang terjadi
·         Senter larutan untuk mengamati terjadinya efek tyndall
2.3  Cara Kerja untuk pembuatan Sol agar-agar (Cara Dispersi)
·         Masukkan sekitar 2 gram agar-agar ke dalam tabung reaksi yang telah berisi air sekitar setengah tabung reaksi.
·         Panaskan larutan, kemudian aduk hingga seluruh agar-agar larut! Setelah itu, dinginkan
·         Senter larutan untuk mengamati terjadinya efek tyndall
2.4  Cara Kerja untuk pembuatan Sol Fe (OH)3 (Cara Kondensasi)
·         Tuangkan sekitar 25 ml air suling ke dalam gelas kimia 100 ml kemudian panaskan sampai mendidih.
·         Tambahkan sekitar 20 tetes larutan FeCl3, Kemudian aduk secara perlahan sambil terus dipanaskan hingga terbentuk larutan berwarna coklat merah.
·         Senter larutan untuk mengamati terjadinya efek tyndall

BAB III
3.1 Hasil Praktikum
No
Percobaan
Hasil Pengamatan
1.
Pembuatan sol belerang dalam air
Membentuk campuran yang berwarna putih keruh dan setelah dibiarkan agak lama ada endapan pada bagian bawah campuran
2.
Pembuatan sol agar-agar dalam air
Setelah didinginkan atau dibiarkan sejenak, menjadi padat seperti gel dan warnanya merah
3.
Pembuatan sol Fe(OH)dalam air
Campuran air mendidih dengan FeCl3 menjadi lebih kental dan Fe(OH)3 warnanya coklat kemerahan
   3.1.2 Analisis Data                      
Pembuatan sol belerang menggunakan cara dispersi (mekanik) yaitu dengan menggerus serbuk belerang dan ditambahkan  gerusan zat inert yaitu gula pasir agar belerang dapat tenggelam dalam air. Belerang yang telah dihaluskan bersama gula akan membentuk butiran yang ukurannya menyerupai koloid. Kemudian campuran dilarutkan dalam air sehingga menghasilkan koloid jenis sol.
Untuk pembuatan agar-agar digunakan cara peptisasi. Cara peptiasi ini menggunakan zat pemeptiasi (pemecah) yaitu air dengan dipanaskan untuk memecah molekul-molekul besar dalam hal ini serbuk agar-agar supaya menjadi molekul-molekul kecil ukuran koloid. Setelah air dan agar-agar sudah menyatu sepenuhnya kemudian didinginkan sejenak. Maka jadilah sol padat yaitu agar-agar.Proses pembuatan sol Fe(OH)3 dengan cara kondensasi yang dilakukan melalui reaksi hidrolisis. Reaksi hidrolisis merupakan suatu reaksi garam dengan air. Cara kondensasi itu sendiri bekerja dengan menggabungkan ion-ion dari larutan sejati sehingga membentuk partikel yang lebih besar seperti ukuran partikel koloid (1-100 nm). Reaksi tersebut sudah berlangsung ketika sudah terjadi perubahan warna campuran yang semula merah bata menjadi berwarna coklat kemerahan. Ketiga larutan dibuktikan sebagai koloid dengan cara menyinarinya dengan senter.
Catatan: pada percobaan pembuatan agar-agar, tekstur agar-agar tidak terlalu padat, disebabkan karena agar-agar dipanaskan sebelum air mendidih.

3.1.4 Pertanyaan
A.    Belerang tidak larut dalam air. Jelaskan bagaimana belerang yang digerus bersama dengan gula dapat membentuk sol belerang? Apa fungsi gula dalam proses ini?
Jawaban: gula berfungsi sebagai emulsi yaitu untuk mengikat belerang agar dapat larut dalam air
B.     Tuliskan reaksi yang terjadi pada pembuatan sol Fe(OH)3
Jawaban: FeCl3 + H2O              Fe(OH)3 + 3HCl

3.2 Kesimpulan
3.2.1 Ada beberapa cara dalam membuat koloid, yaitu cara kondensasi dan cara dispersi. Cara kondensasi yaitu dengan menggabungkan partikel-partikel halus menjadi lebih kasar melalui suatu reaksi kimia. Dalam percobaan ini dapat dilakukan dengan cara hidrolisis. Sedangkan cara dispersi yaitu dengan memecah partikel-partikel kasar menjadi partikel yang lebih halus atau partikel koloid.

DAFTAR PUSTAKA

Dalam Bentuk MS.Word Silakan download di bawah ini
Klik disini
Semoga Bermanfaat dan jangan lupa komentt di bawah :))))

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © Blog.com. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver