LAPORAN KIMIA
SISTEM KOLOID
Disusun oleh:
Kelompok 5 XI IPA 1
Amalia Fauziah.M (02)
Tuti Jayanti (
)
Nurul Hidayah ( )
Hilman Ady Soesilo ( )
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI I BENTENG
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
T.A 2014/2015
BAB I
1.1 Tujuan Praktikum
·
Mengamati
terjadinya efek tyndall
·
Membuat sistem
koloid dengan cara kondensasi dan dispersi
1.2 Dasar Teori
Sistem
koloid terdiri atas fase terdispersi dengan ukuran tertentu dalam medium
pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi,
sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium
pendispersi. Sol adalah system koloid yang fase tedispersinya berupa zat padat
dan medium pendispersinya berupa zat cair atau zat padat. Bila medium
pendispersinya berupa zat padat disebut sol padat. Sedangkan emulsi adalah
system koloid yang fase terdispersinya berupa zat cair dan medium
pendispersinya berupa zat cair atau zat padat. Bila medium pendispersinya
berupa zat padat dikenal dengan emulsi padat. Beberapa emulsi (fase terdispersi
cair dan medium pendispersi cair) membentuk campuran yang kurang stabil.
System koloid dapat
dibuat dengan menggabungkan ukuran partikel-partikel larutan sejati menjadi
berukuran partikel koloid atau dinamakan kondensasi. Selain itu juga dapat
dibuat dengan cara menghaluskan ukuran partikel suspense kasar menjadi
berukuran partikel koloid, cara ini dinamakan dispersi.
1. Cara
Kondensasi
Dengan cara kondensasi,
partikel-partikel fase terdispersi dalam larutan sejati yang berupa molekul
atom atau ion diubah menjadi partikel-partikel berukuran koloid. Pembuatan
koloid dengan cara kondensasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara kimia
dan cara fisika.
Cara ini juga dapat
dilakukan melalui reaksi – reaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan
dekomposisi rangkap atau dengan pergantian pelarut.
Cara Dispersi
Dengan cara dispersi,
partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan
secara mekanik, peptisasi atau dengan loncatan bunga listrik (cara busur
bredig).
a. Cara
Mekanik
Menurut cara ini butir –
butir kasar digerus dengan lumping atau penggiling koloid sampai diperoleh
tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium dispersi.
Contoh: sol belerang
dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersama-sama dengan suatu zat
inert (seperti gula pasir), kemudian mencampur serbuk halus itu dengan air.
b. Cara
Peptisasi
Cara peptisasi adalah
pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan
suatu zat pemeptasi (pemecah). Zat pemeptasi memecahkan butir-butir kasar
menjadi butir-butir koloid.
Contoh: agar-agar
dipeptisasi oleh air, nitroselulosa oleh aseton, karet oleh bensin, dan
lain-lain.
c. Cara
Busur Bredig
Cara busur Bredig
digunakan untuk membuat sol – sol logam.
BAB II
2.1
Alat dan Bahan
Alat :
·
Penggerus
·
Gelas kimia
·
Lumpang
·
Sendok
·
Pipet tetes
·
Kaki tiga dan kawat
kasa
·
Alat pembakar
·
Penjepit tabung
reaksi
·
Timbangan
·
Senter
Bahan :
·
Gula
·
Serbuk belerang
·
Air
·
Air suling
·
FeCl3
jenuh
·
Agar-agar
2.2 Cara Kerja Pembuatan Sol Belerang (Dengan cara
Dispersi):
·
Sediakanlah gula,
serbuk belerang, penggerus, gelas kimia dan lumping
·
Campurkan satu sendok
teh gula dan sendok teh belerang dalam lumping, lalu geruslah sampai halus
·
Ambil satu sendok campuran
tersebut, lalu campurkan lagi dengan satu sendok gula, gerus hingga halus.
·
Ulangi langkah 3
sebanyak tiga kali
·
Tuangkan campuran
yang terakhir ke dalam gelas kimia yang berisi 50 ml air, kemudian aduk.
·
Amati yang terjadi
·
Senter larutan untuk mengamati
terjadinya efek tyndall
2.3 Cara Kerja untuk pembuatan Sol agar-agar (Cara
Dispersi)
·
Masukkan sekitar 2
gram agar-agar ke dalam tabung reaksi yang telah berisi air sekitar setengah
tabung reaksi.
·
Panaskan larutan,
kemudian aduk hingga seluruh agar-agar larut! Setelah itu, dinginkan
·
Senter larutan untuk
mengamati terjadinya efek tyndall
2.4 Cara Kerja untuk pembuatan Sol Fe (OH)3
(Cara Kondensasi)
·
Tuangkan sekitar 25
ml air suling ke dalam gelas kimia 100 ml kemudian panaskan sampai mendidih.
·
Tambahkan sekitar 20
tetes larutan FeCl3, Kemudian aduk secara perlahan sambil terus
dipanaskan hingga terbentuk larutan berwarna coklat merah.
·
Senter larutan untuk
mengamati terjadinya efek tyndall
BAB
III
3.1
Hasil Praktikum
No
|
Percobaan
|
Hasil Pengamatan
|
1.
|
Pembuatan
sol belerang dalam air
|
Membentuk
campuran yang berwarna putih keruh dan setelah dibiarkan agak lama ada
endapan pada bagian bawah campuran
|
2.
|
Pembuatan
sol agar-agar dalam air
|
Setelah
didinginkan atau dibiarkan sejenak, menjadi padat seperti gel dan warnanya merah
|
3.
|
Pembuatan
sol Fe(OH)3 dalam air
|
Campuran
air mendidih dengan FeCl3 menjadi lebih kental dan Fe(OH)3
warnanya coklat kemerahan
|
3.1.2 Analisis
Data
Pembuatan
sol belerang menggunakan cara dispersi (mekanik) yaitu dengan menggerus serbuk
belerang dan ditambahkan gerusan zat inert yaitu gula pasir agar
belerang dapat tenggelam dalam air. Belerang yang telah dihaluskan bersama gula
akan membentuk butiran yang ukurannya menyerupai koloid. Kemudian campuran
dilarutkan dalam air sehingga menghasilkan koloid jenis sol.
Untuk
pembuatan agar-agar digunakan cara peptisasi. Cara peptiasi ini menggunakan zat
pemeptiasi (pemecah) yaitu air dengan dipanaskan untuk memecah molekul-molekul
besar dalam hal ini serbuk agar-agar supaya menjadi molekul-molekul kecil
ukuran koloid. Setelah air dan agar-agar sudah menyatu sepenuhnya kemudian
didinginkan sejenak. Maka jadilah sol padat yaitu agar-agar.Proses pembuatan sol Fe(OH)3 dengan
cara kondensasi yang dilakukan melalui reaksi hidrolisis. Reaksi hidrolisis
merupakan suatu reaksi garam dengan air. Cara kondensasi
itu sendiri bekerja dengan menggabungkan ion-ion dari larutan sejati sehingga
membentuk partikel yang lebih besar seperti ukuran partikel koloid (1-100 nm).
Reaksi tersebut sudah berlangsung ketika sudah terjadi perubahan warna campuran
yang semula merah bata menjadi berwarna coklat kemerahan. Ketiga larutan
dibuktikan sebagai koloid dengan cara menyinarinya dengan senter.
Catatan:
pada percobaan pembuatan agar-agar, tekstur agar-agar tidak terlalu padat,
disebabkan karena agar-agar dipanaskan sebelum air mendidih.
3.1.4 Pertanyaan
A. Belerang tidak larut dalam air. Jelaskan bagaimana
belerang yang digerus bersama dengan gula dapat membentuk sol belerang? Apa
fungsi gula dalam proses ini?
Jawaban: gula berfungsi
sebagai emulsi yaitu untuk mengikat belerang agar dapat larut dalam air
B. Tuliskan reaksi yang terjadi pada pembuatan sol Fe(OH)3
3.2 Kesimpulan
3.2.1 Ada beberapa cara dalam membuat koloid, yaitu
cara kondensasi dan cara dispersi. Cara kondensasi yaitu dengan menggabungkan
partikel-partikel halus menjadi lebih kasar melalui suatu reaksi kimia. Dalam
percobaan ini dapat dilakukan dengan cara hidrolisis. Sedangkan cara dispersi
yaitu dengan memecah partikel-partikel kasar menjadi partikel yang lebih halus
atau partikel koloid.
DAFTAR PUSTAKA
Dalam Bentuk MS.Word Silakan download di bawah ini
Klik disini
Semoga Bermanfaat dan jangan lupa komentt di bawah :))))
Klik disini
Semoga Bermanfaat dan jangan lupa komentt di bawah :))))
0 komentar:
Posting Komentar