LAPORAN KIMIA
SIFAT ASAM dan BASA
Disusun oleh:
Kelompok 5 XI IPA 1
Amalia Fauziah.M (02)
Tuti Jayanti (
)
Nurul Hidayah ( )
Hilman Ady Soesilo ( )
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI I BENTENG
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
T.A 2014/2015
BAB I
1.1 Tujuan Praktikum
Mengamati
larutan yang bersifat asam dan basa secara sederhana menggunakan indikator
kertas lakmus dan indikator yang terbuat dari bahan yang ada di sekitar kita.
1.2 Dasar Teori
Asam
dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari. Secara umum, zat-zat yang berasa masam mengandung asam, misalnya
asam sitrat pada jeruk, asam cuka pada cuka makanan, serta asam benzoat yang
digunakan sebagai pengawet makanan. Basa merupakan senyawa yang mempunyai sifat
licin, rasanya pahit, dan jenis basa tertentu bersifat caustic atau membakar, misalnya natrium hidroksida, atau soda api.
Asam dan basa dapat dibedakan menggunakan
zat tertentu yang disebut indikator atau dengan menggunakan
alat khusus.
1. Asam Menurut Arrhenius
Menurut Arrhenius, asam
merupakan zat yang dalam air melepaskan ion H+, sedangkan basa
merupakan zat yang dalam air melepaskan ion H-. Jadi, menurut
Arrhenius, pembawa sifat asam adalah ion H+, sedangkan pembawa sifat
basa adalah ion OH-. Jika asam Arrhenius dirumuskan denga HxA,
di dalam air asam itu akan mengalami ionisasi sebagai berikut.
HxA(aq) xH+(aq)+
AX-(aq)
Basa Arrhenius merupakan
hidroksida logam, M(OH)x, yang di dalam air membebaskan
ion hidroksida (OH-) sesuai dengan persamaan reaksi berikut
M(OH)x(aq)Mx+(aq)
+ x OH-(aq)
2. Asam menurut Bronsted-Lowry
Pada tahun 1923 ahli Kimia Denmark bernama
J.N.Bronsted dan ahli kimia Inggris bernama T.N.Lowry mengemukakan definisi
tentang asam dan basa tersebut dikenal dengan teori asm-basa
Bronsted-Lowry.Menurut mereka suatu zat pemberi proton (proton donor) disebut
asam dan suatu asam setelah melepas proton akan membentuk basa konjungasi dari
asam tersebut begitu juga basa. Dengan demikian, dalam teori asam-basa Bronsted-Lowry
dikenal istilah’’Pasangan asam-basa atu asam-basa konjungasi.’’
Asam H+ +
Basa konjugasi
Basa H+ +
Asam konjugasi
3.Asam-Basa Lewis
Pada tahun 1932 seorang ahli kimia
amerika bernama G.N.Lewis merupakan teori asam-basa yang diberi nama Asam-Basa
Lewis. Teori ini menyatakan bahwa basa adalah zat yang memiliki satu atau
lebiah pasangan electron bebas yang dapat diberikan kepada zat lain sehingga
terbentuk ikatan kovalen koordinasi, sedangkan asam adalah zat yang menerima
pasangan electron tersebut.
Identifikasi Sifat Asam – Basa Larutan
1. Kertas
Lakmus
Ada dua jenis kertas lakmus yang berbeda warna pada larutan
asam, basa, dan netral.
2. Indikator
Universal
Cara menggunakan indikattor Universal adalah dengan
mencocokan kertas indikator yang telah dicelupkan pada larutan dengan warna
yang setara pada kemasan kertas indikator.
3. Indikator
Alami
Menentukan sifat asam basa larutan dapat dilakukan dengan
indikator alami, contoh : kembang sepatu, kol merah, dan kulit manggis. Bila
larutan di campur dengan sari bunga sepatu, maka larutan berubah warna menjadi
hijau (basa), atau tetap Merah (netral), Atau juga Merah menyala (asam).
BAB
II
Kegiatan I (Uji
Karbohidrat, Protein, dan Lemak)
2.1
Alat dan Bahan
Alat :
·
Pelat tetes 1 buah
·
Rak tabung reaksi 1
buah
·
Gelas kimia 25 mL 1
buah
·
Pipet tetes 2 buah
Bahan :
·
Air suling
·
Air kapur
·
Larutan cuka dapur
·
Larutan Amonia
·
Air jeruk
·
Air sabun
·
Larutan gula
·
Larutan natrium
klorida
·
Larutan amonium
klorida
·
Larutan natrium
hidroksida
·
Larutan asam sulfat
·
Ekstrak bunga sepatu
merah
·
Ekstrak bunga kembang
kertas merah
·
Ekstrak bunga
terompet ungu
·
Ekstrak kunyit
2.2 Cara Kerja
a. Letakkan potongan kecil
kertas lakmus merah pada salah satu lekukan pelat tetes dan kertas lakmus biru
pada lekukan yang lain. Kemudian, teteskan air kapur pada kedua kertas lakmus
tersebut dengan menggunakan pipet tetes. Amati yang terjadi
b. Ulangi langkah di atas,
menggunakan larutan lain yang sudah disediakan. Amati yang terjadi
c. Tumbuklah bunga sepatu
sampai halus, kemudian tambahkan beberapat tetes air. Ambillah airnya.
d. Letakkan air bunga
sepatu ke dalam dua lekukan pelat tetes. Teteskan air kapur pada lekukan
pertama dan larutan cuka pada lekukan kedua. Amati yang terjadi
e.
Lakukan langkah c dan d dengan menggunakan bahan lain yang disediakan
BAB
III
3.1 Hasil pengamatan
Tabel Hasil
pengamatan
Perubahan warna
kertas lakmus
No.
|
Bahan
|
Kertas Lakmus
|
Sifat larutan
|
|||||
Merah
|
Biru
|
Asam
|
Netral
|
Basa
|
||||
1.
|
Air suling (aquades)
|
Merah
|
Biru
|
Netral
|
||||
2.
|
Air kapur
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
||||
3.
|
Larutan cuka
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
||||
4.
|
Amonia
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
||||
5.
|
Air jeruk
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
||||
6.
|
Air sabun
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
||||
7.
|
Larutan gula
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
||||
8.
|
Larutan natrium
klorida
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
||||
9.
|
Larutan amonium
klorida
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
||||
10.
|
Larutan natrium
hidroksida
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
||||
11
|
Larutan asam sulfat
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
||||
Indikator Bahan Alam
No.
|
Ekstrak bahan alam
|
Warna ekstrak bahan alam
|
Warna ekstrak ditetesi
|
||
Cuka
|
Air kapur
|
||||
1.
|
Bunga terompet ungu
|
Ungu
|
Ungu
|
Hijau
|
|
2.
|
Bunga sepatu merah
|
Cokelat
|
Merah
|
Hijau tua
|
|
3.
|
Kunyit
|
Kuning
|
Kuning
|
Orange
|
|
4.
|
Bunga kembang kertas merah
|
Merah
|
Merah
|
Kuning
|
|
5.
|
Jeruk nipis
|
Bening
|
Bening
|
Bening
|
3.2 Pembahasan
Untuk percobaan menggunakan
kertas lakmus,
sesuai dengan penjelasan pada dasar teori setiap larutan asam dapat merubah
warna kertas lakmus merah dan biru menjadi merah, larutan basa dapat merubah
warna kertas lakmus merah dan biru menjadi biru, dan larutan netral tidak
merubah warna kertas lakmus merah dan biru. Pada hasil pengamatan ditemukan
kesalahan terhadap larutan gula, larutan natrium klorida, dan larutan amonium
klorida. Seharusnya larutan gula dan larutan natrium klorida memiliki sifat
netral, serta larutan amonium klorida memiliki sifat asam. Kesalahan tersebut
terjadi dikarenakan kekeliruan saat mengamati perubahan warna pada kertas
lakmus dan terjadi kesalahan penempatan larutan pada pelat tetes.
Untuk percobaan menggunakan
indikator alam,
sesuai dengan penjelasan pada dasar teori, bila larutan asam di
campur dengan sari bunga sepatu, maka warna larutan berubah menjadi merah, bila
larutan basa di campur dengan sari bunga sepatu, maka warna larutan berubah
menjadi hijau, dan jika larutan netral di campur dengan sari bunga sepatu, maka
warna larutan berubah menjadi merah bening.
BAB IV
3.4 Kesimpulan
·
Terdapat tiga
larutan netral pada percobaan menggunakan kertas lakmus, yaitu: -
Air Suling
-
Larutan gula,
dan
-
Larutan natrium
klorida
·
Terdapat empat
larutan asam pada percobaan menggunakan kertas lakmus yaitu: - Larutan cuka
-
Asam sulfat
-
Larutan amonium
klorida, dan
-
Air jeruk
·
Terdapat empat
larutan basa pada percobaan menggunakan kertas lakmus yaitu: - Air kapur
-
Amonia
-
Larutan natrium
hidroksida, dan
-
Air sabun
·
Pada percobaan
menggunakan indikator bahan alam, diketahui larutan Cuka merupakan larutan Asam
dan air kapur merupakan larutan Basa.
DAFTAR PUSTAKA
Sudarmo unggul. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok
peminatan matematika dan ilmu alam. Erlangga. PT. Gelora Aksara Pratama
Dalam bentuk MS.Word silakan download di bawah ini
Klik disini
Semoga Bermanfaat dan jangan lupa komentt di bawah ;)))
Klik disini
Semoga Bermanfaat dan jangan lupa komentt di bawah ;)))