Pages

Jumat, 09 Oktober 2015

Laporan Praktikum Sifat Asam dan Basa

LAPORAN KIMIA
SIFAT ASAM dan BASA
Disusun oleh:

Kelompok 5 XI IPA 1

Amalia Fauziah.M (02)
Tuti Jayanti  (       )
Nurul Hidayah (      )
Hilman Ady Soesilo (      )






SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI I BENTENG
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

T.A 2014/2015


BAB I
1.1  Tujuan Praktikum
Mengamati larutan yang bersifat asam dan basa secara sederhana menggunakan indikator kertas lakmus dan indikator yang terbuat dari bahan yang ada di sekitar kita.
1.2  Dasar Teori
Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum, zat-zat yang berasa masam mengandung asam, misalnya asam sitrat pada jeruk, asam cuka pada cuka makanan, serta asam benzoat yang digunakan sebagai pengawet makanan. Basa merupakan senyawa yang mempunyai sifat licin, rasanya pahit, dan jenis basa tertentu bersifat caustic atau membakar, misalnya natrium hidroksida, atau soda api.
      Asam dan basa dapat dibedakan menggunakan zat tertentu yang disebut indikator atau dengan menggunakan alat khusus.
1.     Asam Menurut Arrhenius
      Menurut Arrhenius, asam merupakan zat yang dalam air melepaskan ion H+, sedangkan basa merupakan zat yang dalam air melepaskan ion H-. Jadi, menurut Arrhenius, pembawa sifat asam adalah ion H+, sedangkan pembawa sifat basa adalah ion OH-. Jika asam Arrhenius dirumuskan denga HxA, di dalam air asam itu akan mengalami ionisasi sebagai berikut.
HxA(aq)  xH+(aq)+ AX-(aq)

      Basa Arrhenius merupakan hidroksida logam, M(OH)x, yang di dalam air membebaskan ion hidroksida (OH-) sesuai dengan persamaan reaksi berikut
M(OH)x(aq)Mx+(aq) + OH-(aq)

2.     Asam menurut Bronsted-Lowry
    Pada tahun 1923 ahli Kimia Denmark bernama J.N.Bronsted dan ahli kimia Inggris bernama T.N.Lowry mengemukakan definisi tentang asam dan basa tersebut dikenal dengan  teori asm-basa Bronsted-Lowry.Menurut mereka suatu zat pemberi proton (proton donor) disebut asam dan suatu asam setelah melepas proton akan membentuk basa konjungasi dari asam tersebut begitu juga basa. Dengan demikian, dalam teori asam-basa Bronsted-Lowry dikenal istilah’’Pasangan asam-basa atu asam-basa konjungasi.’’
Asam  H+ Basa konjugasi
Basa  H+ Asam konjugasi
3.Asam-Basa Lewis
    Pada tahun 1932 seorang ahli kimia amerika bernama G.N.Lewis merupakan teori asam-basa yang diberi nama Asam-Basa Lewis. Teori ini menyatakan bahwa basa adalah zat yang memiliki satu atau lebiah pasangan electron bebas yang dapat diberikan kepada zat lain sehingga terbentuk ikatan kovalen koordinasi, sedangkan asam adalah zat yang menerima pasangan electron  tersebut.

Identifikasi Sifat Asam – Basa Larutan
1.      Kertas Lakmus
Ada dua jenis kertas lakmus yang berbeda warna pada larutan asam, basa, dan netral.
2.      Indikator Universal
Cara menggunakan indikattor Universal adalah dengan mencocokan kertas indikator yang telah dicelupkan pada larutan dengan warna yang setara pada kemasan kertas indikator.
3.      Indikator Alami
Menentukan sifat asam basa larutan dapat dilakukan dengan indikator alami, contoh : kembang sepatu, kol merah, dan kulit manggis. Bila larutan di campur dengan sari bunga sepatu, maka larutan berubah warna menjadi hijau (basa), atau tetap Merah (netral), Atau juga Merah menyala (asam).

BAB II

Kegiatan I (Uji Karbohidrat, Protein, dan Lemak)
2.1 Alat dan Bahan
     Alat :
·         Pelat tetes 1 buah
·         Rak tabung reaksi 1 buah
·         Gelas kimia 25 mL 1 buah
·         Pipet tetes 2 buah
Bahan :
·         Air suling
·         Air kapur
·         Larutan cuka dapur
·         Larutan Amonia
·         Air jeruk
·         Air sabun
·         Larutan gula
·         Larutan natrium klorida
·         Larutan amonium klorida
·         Larutan natrium hidroksida
·         Larutan asam sulfat
·         Ekstrak bunga sepatu merah
·         Ekstrak bunga kembang kertas merah
·         Ekstrak bunga terompet ungu
·         Ekstrak kunyit

2.2 Cara Kerja
a. Letakkan potongan kecil kertas lakmus merah pada salah satu lekukan pelat tetes dan kertas lakmus biru pada lekukan yang lain. Kemudian, teteskan air kapur pada kedua kertas lakmus tersebut dengan menggunakan pipet tetes. Amati yang terjadi
b. Ulangi langkah di atas, menggunakan larutan lain yang sudah disediakan. Amati yang terjadi
c. Tumbuklah bunga sepatu sampai halus, kemudian tambahkan beberapat tetes air. Ambillah airnya.
d. Letakkan air bunga sepatu ke dalam dua lekukan pelat tetes. Teteskan air kapur pada lekukan pertama dan larutan cuka pada lekukan kedua. Amati yang terjadi
e. Lakukan langkah c dan d dengan menggunakan bahan lain yang disediakan

BAB III
3.1 Hasil pengamatan
Tabel Hasil pengamatan
Perubahan warna kertas lakmus
No.
Bahan
Kertas Lakmus
Sifat larutan
Merah
Biru
Asam
Netral
Basa
1.
Air suling (aquades)
Merah
Biru

Netral

2.
Air kapur
Biru
Biru


Basa
3.
Larutan cuka
Merah
Merah
Asam


4.
Amonia
Biru
Biru


Basa
5.
Air jeruk
Merah
Merah
Asam


6.
Air sabun
Biru
Biru


Basa
7.
Larutan gula
Biru
Biru


Basa
8.
Larutan natrium klorida
Biru
Biru


Basa
9.
Larutan amonium klorida
Biru
Biru


Basa
10.
Larutan natrium hidroksida
Biru
Biru


Basa
11
Larutan asam sulfat
Merah
Merah
Asam



Indikator Bahan Alam
No.
Ekstrak bahan alam
Warna ekstrak bahan alam
Warna ekstrak ditetesi
Cuka
Air kapur
1.
Bunga terompet ungu
Ungu
Ungu
Hijau
2.
Bunga sepatu merah
Cokelat
Merah
Hijau tua
3.
Kunyit
Kuning
Kuning
Orange
4.
Bunga kembang kertas merah
Merah
Merah
Kuning
5.
Jeruk nipis
Bening
Bening
Bening


3.2 Pembahasan            
Untuk percobaan  menggunakan kertas lakmus, sesuai dengan penjelasan pada dasar teori setiap larutan asam dapat merubah warna kertas lakmus merah dan biru menjadi merah, larutan basa dapat merubah warna kertas lakmus merah dan biru menjadi biru, dan larutan netral tidak merubah warna kertas lakmus merah dan biru. Pada hasil pengamatan ditemukan kesalahan terhadap larutan gula, larutan natrium klorida, dan larutan amonium klorida. Seharusnya larutan gula dan larutan natrium klorida memiliki sifat netral, serta larutan amonium klorida memiliki sifat asam. Kesalahan tersebut terjadi dikarenakan kekeliruan saat mengamati perubahan warna pada kertas lakmus dan terjadi kesalahan penempatan larutan pada pelat tetes.

      Untuk percobaan menggunakan indikator alam, sesuai dengan penjelasan  pada dasar teori, bila larutan asam di campur dengan sari bunga sepatu, maka warna larutan berubah menjadi merah, bila larutan basa di campur dengan sari bunga sepatu, maka warna larutan berubah menjadi hijau, dan jika larutan netral di campur dengan sari bunga sepatu, maka warna larutan berubah menjadi merah bening.

BAB IV
3.4 Kesimpulan
·        Terdapat tiga larutan netral pada percobaan menggunakan kertas lakmus, yaitu:  -    Air Suling
-         Larutan gula, dan
-         Larutan natrium klorida
·        Terdapat empat larutan asam pada percobaan menggunakan kertas lakmus yaitu: -     Larutan cuka
-         Asam sulfat
-         Larutan amonium klorida, dan
-          Air jeruk
·        Terdapat empat larutan basa pada percobaan menggunakan kertas lakmus yaitu: -     Air kapur
-         Amonia
-         Larutan natrium hidroksida, dan
-         Air sabun
·        Pada percobaan menggunakan indikator bahan alam, diketahui larutan Cuka merupakan larutan Asam dan air kapur merupakan larutan Basa.

DAFTAR PUSTAKA
Sudarmo unggul. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok peminatan matematika dan ilmu alam. Erlangga. PT. Gelora Aksara Pratama

Dalam bentuk MS.Word silakan download di bawah ini
Klik disini
Semoga Bermanfaat dan jangan lupa komentt di bawah ;)))
 

Copyright © Blog.com. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver