Pages

Sabtu, 19 Maret 2016

Laporan Kimia Ikatan Polar dan Non Polar

1.1   Judul Percobaan
Membedakan Senyawa Kovalen Polar dan Non Polar
1.2   Tujuan Percobaan
Mengetahui kepolaran beberapa senyawa kovalen
1.3  Landasan Teori
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama-sama oleh 2 atom yang berikatan. Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion.
a)      Ikatan kovalen polar terjadi jika dua atom non logam berbeda keroelektonegatifannya berikatan, maka pasangan elektron ikatan akan lebih tertarik ke atom yang lebih elektronegatif. Atau jika Pasangan Elektron Ikatan (PEI) tertarik lebih kuat ke salah satu atom.
§  Ciri-ciri ikatan kovalen polar              :
1.       Senyawanya terbentuk dari unsur yang berbeda
2.      Tidak simetris      
3.      Adanya Pasangan Elektron Bebas (PEB)
§  Ciri-ciri senyawa polar                       :
1.       Dapat larut dalam air dan senyawa polar lain
2.       Memiliki kutub (+) dan (-) akibat tidak meratanya distribusi electron
3.      Memiliki PEB (bila bentuk molekul diketahui) atau memiliki perbedaan keelektronegatifan.
b)      Ikatan kovalen non-polar merupakan suatu ikatan kovalen dimana elektron-elektron yang membentuk ikatan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berputar dan berkeliling di sekitar salah satu atom. Jika PEI tertarik sama kuat ke semua atom.
§  Ciri-ciri ikatan kovalen non-polar      :
1.       Senyawa tersebut terbentuk dari unsur sejenis
2.       Jika dari unsur tidak sama tetapi simetris, makan non-polar
3.      Tidak ada PEB pada atom pusat
§  Ciri-ciri senyawa non-polar                :
1.      Tidak larut dalam air dan senyawa polar lain
2.      Tidak memiliki kutub (+) dan (-) akibat meratanya distribusi elektron
3.      Tidak memiliki PEB (bila bentuk molekul diketahui) atau memiliki keelektronegatifan sama.
Molekul polar tertarik pada suatu benda yang bermuatan elektron/listrik/medan magnet. Jika cairan dibelokkan oleh benda bermuatan elektron/listrik/medan magnet, maka cairan tersebut berisi senyawa polar, sedangkan jika cairan yang tidak dibelokkan oleh benda bermuatan elektron/listrik/medan magnet, maka cairan tersebut berisi senyawa non-polar.
1.4  Alat/Bahan
Alat:
§  Buret 10 ml/25 ml                 : 4 buah
§  Kantong plastik es                : 3 buah
§  Statif dan klem                     : 1 buah          
§  Gelas kimia 200 ml               : 4 buah
§  Kain wol/flannel                   : 1 lembar
§  Corong                                  : 1 buah
§  Penggaris/mistar
      Bahan:
§  Air                                           : ±200 ml
§  Minyak goreng                        : ±200 ml
§  Bensin                                                 : ±200 ml
§  Alcohol 96%                           :  ±200 ml
1.5  Cara Kerja
1.      Dengan menggunakan corong isilah pipet folum/kantong plastic es dengan air.
2.      Gosoklah penggaris dengan menggunakan kain wool/flannel sehingga penggaris tersebut mengandung muatan listrik.
3.      Bukalah kran buret atau tusuk dengan ujung jarum yang runcing kantong plastic es yang sudah digantungkan pada statif untuk memperoleh aliran zat cair (bukan tetes demi tetes) lalu dekatkan penggaris yang sudah mengandung listrik pada aliran zat cair, dan tampunglah zat keluar dari buret dengan menggunakan gelas kimia.
4.      Ulangi cara kerja 1-4 dengan cara menggantikan air dengan zat lain yang tersedia
5.      Amati dan catat data pada tabel hasil pengamatan
1.6  Tabel Hasil Pengamatan
NO.
BAHAN
TERTARIK
TIDAK TERTARIK
1.
AIR

2.
MINYAK GORENG

3.
BENSIN

4.
ALCOHOL 96%


1.7  Kesimpulan
      Berdasarkan hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa apabila suatu benda yang bermuatan listrik didekatkan pada cairan tertentu, maka akan terjadi reaksi yang berbeda-beda. Reaksi pembelokan suatu cairan ketika didekati benda bermuatan listrik terjadi jika cairan tersebut mempunyai ikatan kovalen non-polar. Adapun yang termasuk polar yaitu air dan alcohol 96% dengan bukti tertarik sedangkan minyak goring dan bensin termasuk non polar dengan bukti tidak tertarik pada saat melakukan percobaan.
1.8  Pembahasan/Diskusi
      Dari percobaan yang dilakukan yaitu menentukan sifat kepolaran suatu senyawa diketahui bahwa suatu senyawa ada yang bersifat polar dan ada yang bersifat non-polar. Pada percobaan ini dilihat dari pembelokan larutan saat kita mendekatkan penggaris ke larutan yang keluar dari buret. Dimana penggaris telah digosokkan dengan kain flanel, dengan tujuan agar penggaris tersebut menjadi bermuatan listrik sehingga dapat menunjukkan kepolaran senyawa. Saat larutan membelok berarti merupakan senyawa polar.
a)       Air/H20
           Pada saat tutup tabung dibuka, air mengalir ke dalam gelas kimia dan diddekatkan dengan penggaris polietena yang telah digosok pada kain flanel. Ternyata, membuat aliran yang semula lurus membelok ke arah medan listrik yang dihasilkan oleh penggaris. Hal ini karena molekul air yang tersusun atas 2 atom H dan 1 atom O merupakan ikatan kovalen polar.
Dianalisis dengan        :
           Senyawa air mempunyai rumus kimia H2O, artinya terdiri dari 2 atom H dan 1 atom O. Atom H mempunyai elektron valensi,  sedangkan atom O memiiliki elektron  valensi 6. Maka pada senyawa ini akan terbentuk 2 ikatan kovalen tunggal dan memiliki PEB, sehingga senyawa ini digolongkan  pada senyawa polar.
b)       Alkohol/C2H5OH
           Pada saat tutup tabung dibuka, alkohol yang mengalir menuju gelas kimia yang awalnya lurus, sewaktu didekati oleh penggaris beraliran listrik mengalami pembelokan. Hal ini karena molekul alkohol mempunyai ikatan kovalen polar.
c)        Bensin
           Pada saat tutup tabung dibuka, bensin yang mengalir menuju gelas kimia, saat didekati oleh penggaris beraliran listrik tidak mengalami pembelokan/lurus. Hal ini menunjukkan bahwa bensin adalah senyawa yang bersifat non-polar.
d)       Minyak goring
           Pada saat tutup tabung dibuka, minyak goreng yang mengalir menuju gelas kimia yang didekati oleh penggaris beraliran listrik mengalami pembelokan. Hal ini karena molekul aseton mempunyai ikatan kovalen polar.
1.9  Jawaban Pertanyaan
1.      Jelaskan perbedaan antara molekul yang bersifat polar dengan non polar?
Jawab:
Bersifat polar, jika dua atom penyusunnya merupakan unsur yang berbeda sedangkan bersifat non polar, jika dua atom penyusunnya merupakan unsur yang sama
2.      Jelaskan faktor-faktor apakah yang menyebabkan suatu senyawa bersifat polar?
Jawab:
1.      Perbedaan keelektronegatifan Senyawa yang ion-ionnya membentuk 2 kutub dengan muatan yang berlawanan (δ+ danδ-) menyebabkan terbentuknya suatu dipol. Semakin besar perbedaan keelektronegatifan atom-atom dalam suatu molekul, menyebabkan molekul tersebut bersifat semakin polar.
2.       Molekul dengan ikatan polar bisa bersifat polar tergantung pada geometri (bentuk) molekulnya.


DAFTAR PUSTAKA


Atau bisa juga di download di link di bawah ini
Laporan Kimia Ikatan Polar dan Non Polar 
Jangan Lupa Komentt yah  ^_^


0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © Blog.com. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver